Kamis, 17 November 2016

cara menanggulangi kebakaran hutan


10 Cara Mencegah Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan merupakan hal yang berbahaya karena hal ini akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Dengan terbakarnya hutan, maka banyak pohon yang mati begitu juga dengan binatang. Dengan berkurangnya pohon, lapisan ozon kita akan semakin menipis karena gas karbondioksida semakin banyak dan oksigen semakin berkurang. Dengan banyaknya binatang yang mati maka keseimbangan ekosistem akan terganggu. Umumnya, kebakaran hutan terjadi pada musim kemarau dan terjadi dengan begitu cepat sehingga menimbulkan kerusakan yang sangat parah bagi lahan pertanian dan kehutanan.

Ada 10 cara yang disajikan untuk mencegah kebakaran hutan.

1. Memperingatkan warga sekitar hutan untuk tidak membakar rumput atau puing-puing.
Sebagian warga yang tinggal disekitar hutan kadang tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang hutan khususnya tentang penyebab kebakaran hutan. Sebagian dari mereka membakar rumput atau puing-puing reruntuhan di dekat hutan ketika musim kemarau datang. Musim kemarau yang diiringi dengan angin kencang bisa dengan mudah menyebarkan api dari puing-puimg tersebut membakar hutan sekitar. Sehingga penting bagi petugas kehutanan untuk memberi penyuluhan dan memperingati warga untuk tidak membakar apapun di dekat hutan.
2. Memeriksa peraturan setempat tentang perijinan dan pembatasan larangan pembakaran.
Peraturan tersebut biasanya disusun oleh departemen kehutanan dan sumber daya alam. Peraturan tersebut mencakup peraturan tentang jarak aktifitas pembakaran rumput atau puing-puning dari hutan, peraturan tentang kegiatan kemping dan perijinan untuk menyalakan api unggun serta memasak di dekat hutan, dan peraturan bagi pekerjaan yang dilakukan di wilayah perhutanan.
3. Melakukan aktivitas pembakaran minimal dengan jarak yang telah ditentukan.
Jarak minimal yang harus diperhatikan untuk melakukan pembakaran terhadap sampah atau puing-puing adalah minimal 50 kaki dari bangunan dan 500 kaki dari hutan.
4. Memastikan api tersebut mati setelah melakukan pembakaranterhadap rumput dan puing-puing sebelum warga meninggalkan tempat pembakaran. Dan membersihkan area pembakaran tadi dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
5. Jangan melakukan aktifitas pembakaran ketika cuaca berangin.Ketika cuaca berangin, pohon –pohon di hutan akan bergoyang dan akan membuat api semakin besar, yang akibatnya bisa membahayakan hutan itu sendiri.
6. Menyiapkan peralatan pemadam kebakaran seperti sebuah pipa air yang terhubung dengan air atau setidaknya tersedia 5 galon air dan sebuah sekop. Semuanya harus berada di dekat tempat pembakaran sebagai tindakan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
7. Jangan meroko ketika melakukan kerjaan atau kegiatan yang dilakukan di hutan. Ketika pekerja atau petugas kehutanan yang melakukan pekerjaannya di hutan dan mengharuskan mereka untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, mereka harus mematikan roko mereka, karena meroko akan sangat berbahaya bagi keselamatan hutan.
8. Mobil, truk, dan mesin harus memiliki sistem tempat pembuangan uap ketika beroperasi di dekat hutan. Penahanan uap atau gas dari kendaraan di atas menjadi persyaratan bagi kendaraan tersebut yang akan memasuki wilayah perhutanan.
9. Menghubungi departemen perhutanan setempat atau penjaga hutan setempat ketika tampak tanda-tanda kebakaran.
10. Warga dan petugas kehutanan harus saling bekerja sama untuk menjaga hutan di sekitar tempat kediaman mereka.
pencegahan hutan dari kebakaran merupakan hal penting yang harus dipelajari dan diketahui oleh warga dan petugas yang tinggal di wilayah sekitar hutan. Kadang hal kecil yang dianggap sepele menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan yang menghabiskan biaya besar dan menyebabkan kerusakan ekosistem yang fatal. Sehingga penting bagi siapapun memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang akan menyebabkan hutan kebakaran.


EmoticonEmoticon